Translate

Selasa, 25 November 2014

adaptasi makhluk hidup

PENGERTIAN ADAPTASI
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.

A.  Pengertian Adaptasi Morfologi                                                            
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya, mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar.
Adaptasi Morfologi pada hewan:
1)     Paruh burung elang
 Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging.
2)    Paruh burung pipit
Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu untuk memecah biji-bijian.
3)     Burung pelikan 
Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.
4)    Burung pelatuk 
Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
5)    Burung kolibri 
Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
6)    Kaki burung kakatua 
Kaki burung kakatua untuk memanjat. Selain itu, untuk juga memegang makanan.
7)    Kaki pada burung elang
Kaki pada burung elang, ukurannya pendek,cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.
8)    Burung pipit
Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger dan tiga kaki ke depan satu ke belakang untuk berjalan dan hinggap.
9)    Kaki itik 
Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.
10) Paruh Bebek
Paruh Bebek bentuknya seperti sekop untuk mencari ikan di tanah berlumpur / berair paruh ini juga dimiliki oleh burung Flaminggo
11)  belalang
Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit,misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.
12)  lalat
Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.
13)  nyamuk
Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
14)  kupu-kupu
Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu.
15)  Beruang kutub
Beruang kutub memiliki kulit dan bulu yang tebal untuk menahan dingin
16)  Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang, adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama
17)  Burung Nuri
Burung Nuri memiliki paruh yang pendek namun kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji -bijian. 
18)  Kelinci gurun
Kelinci gurun mempunyai telinga yang besar untuk mendinginkan tubuhnya. Karena pada saat darah kelinci tersebut mengalir melewati telinga maka darah akan melepaskan panas keselilingnya.
19)  Katak gurun
Katak gurun memiliki kaki bertanduk yang berguna untuk menggali lubang hingga 3 meter. Lubang ini digunakan untuk melindungi dirinya dari panas terik gurun.


Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan:

*                      Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya :
1.    Kaktus
Kaktus mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas, untuk mencapai tempat yang jauh yang mengandung air.


2.    Pohon kurma
Pohon kurma memiliki daun kecil berbentuk duri untuk mengurangi penguapan. Batang sukulen yang kaya akan air. Lapisan kutikula tebal untuk mengurangi penguapan. Berakar
serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral di dalam tanah. Kloroplas hanya pada bagian tepi sel, bagian tengah berisi air . terdapat empulur, kotreks dan epidermis yang tebal. Tipe stomata parasitik.

         



    Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya :
1.    TERATAI
Teratai tempat hidupnya di air, tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis, bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah, selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air

2.    ECENG GONDOK
Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air, agar dapat mengapug tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons

 

             Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya :
1.    Lumut :
Tubuhnya tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya, tetapi mempunyai bagian yang menyerupai akar (rizoid), batang, dan daun, yang berfungsi untuk melekatkan tubuh pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam-garam mineral. 
2.    Tumbuhan Paku :
pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliki sorus disebut daun steril. Daun ini hanya mengandung klorofil dan banyak dimanfaatkan untuk proses fotosintesis.
B. Adaptasi Fisiologi
          Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap keadaan lingkungannya. Adaptasi ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata. Karena pada adaptasi fisiologi menyangkut tentang fungsi organ-organ bagian dalam tubuh makhluk hidup dengan lingkungannya.
Contoh adaptasi Fisiologi pada Manusia :
*                      sel darah merah
Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen.








*                      Mengeluarkan keringat ketika kepanasan
 Saat kita mengeluarkan keringat ketika kepanasan. Dengan keluarnya keringat, tubuh akan dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh kita
*                      Jantung para atlet
Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
*                      Mata manusia
Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.
*                      Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine.






Contoh adaptasi Fisiologi pada Hewan :
*                      Kucing
Kucing, apabila hewan ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan direndahkan supaya kadar kehilangan air di dalam badan berkurang.
*                      Sapi
Hewan ruminansia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
*                      Musang
 Musang juga beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya daripada musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya









*                      Usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivor
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor (pemakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivor.
*                      Teredo navalis
Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
*                       Burung hantu
Burung hantu memiliki penglihatan yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di malam hari




*                      Anjing laut
Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas tubuh tetap tertahan.
*                       Ikan 
Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urin. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung.
Contoh adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan :
*                      Semak azela di Jepang
Semak azela di Jepang, Ilalang, Pohon Akasia, dan dapat mengeluarkan zat yang bersifat racun bagi hewan herbivora. Oleh karena itu, hewan herbivora jadi enggan untuk mendekat, apalagi memakannya. Namun, ternyata zat racun itu juga berdampak pada terhambatnya pertumbuhan, bahkan kematian pada tumbuhan lain yang ada di sekitarnya.


*                      Pohon Mahoni
 
Pohon Mahoni juga menghasilkan zat racun, tujuan Pohon Mahoni mengeluarkan zat racun adalah untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain dalam hal memperoleh Nutrisi dari dalam tanah. Selain itu, dengan tersedianya ruang yang cukup, Pohon Mahoni akan tumbuh lebih cepat dan baik.
*                      Bunga Bromelia Merah
Bunga Bromelia Merah dan beberapa jenis Anggrek mampu menarik perhatian serangga penghisap madu, terutama lebah. Bunga ini menghasilkan aroma yang dapat menarik serangga untuk mendekatinya. Aroma bunga merupakan sinyal bagi serangga untuk menentukan bunga yang memiliki kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat serangga menghisap nektar bunga, banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ketika mengunjungi bunga lain, serbuk sari akan jatuh pada kepala putik. Saat itulah penyerbukan terjadi.

C. Adaptasi Tingkah Laku :
    Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku.
Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan :
*                      Bunglon
Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
*                      Paus
Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
*                      Cumi-cumi
 
Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
*                      Kalajengking
Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
*                      Cicak
Cicak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cicak mengelabuhi musuhnya dengan cara memutuskan ekornya. Kejadian ini dinamakn autotomi. Jika seekor cicak dikejar pemangsa,ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak-gerak tersebut. Kesempatan itulah yang digunakan cicak untuk menghindarkan diri dari kejaran predator.
*                      Siput
Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.
*                      beruang hitam
Pada musum dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka. Untuk dapat bertahan maka beberapa hewan, misalnya tikus, landak, beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang di musim dingin. Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah guru yang sangat panas dan pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu yang yaitu melakkukan estivasi yaitu tidur panjang di musim kemarau, supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun. Misalnya pada kadal, katak, keong, dan lain-lain.
*                      Rayap
 
Rayap yang baru menetas suka menjilati dubur induknya (rayap dewasa) untuk mendapatkan bakteri Flagellata yang dapat mencerna kayu, tanpa flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang masuk ke dalam tubuhnya. Rayap secara periodik melakukan aktivitas ganti kulit dan meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap akan memakan kulit yang mengelupas untuk memasukkan kembali flagellata ke dalam usus pencernaannya.


*                      Ikan buntal
 Ikan buntal akan mengembangkan badannya bila merasa terancam
*                          Trenggiling akan menggulung tubuhnya seperti bola bila terancam


Adaptasi Tingkah Laku pada tumbuhan :

*                tumbuhan putri malu
tumbuhan putri malu menguncup daunnya jika disentuh sehingga tampak seperti layu dan tidak enak dimakan, tujuannya untuk mengelabuhi pemangsa yaitu hewan herbivora.
*                bunga pukul empat
bunga pukul empat pada siang hari layu saat pagi dan sore mekar, karena dipicu oleh perubahan suhu. Perubahan suhu dipicu oleh perubahan intensitas cahaya sehingga disebut fotonasti.
*                pohon jati
Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya. pohon jati menggugurkan daunya pada musim kemarau karena pada musim kemarau pohon jati lebih cepat mengalami dehidrasi/kekeringan jadi ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi penguapan atau disebut meranggas
*                Jahe
 Jahe mematikan sementara bagian tubuhnya yang ada di atas permukaan tanah untuk mengurangi penguapan pada musim panas. 
*                Petai cina
Tumbuhan polong-polongan (lamtoro/petai cina) Dalam kondisi gelap tekanan turgoro pada tangkai daun menurun sehingga daun menjadi layu. Gerakan itu dipicu oleh keadaan gelap
*                Cambah
 Cambah akan tumbuh menuju arah sinar matahari, karena dipengaruhi oleh rangsang cahaya dan termasuk gerak  fototropisme positif
*                Bakteri Aerob 
Bakteri Aerob ( Kemotaksis - bergerak karena kandungan kimia ). Bakteri Aerob akan bergerak menuju daerah yg mengandung banyak O², dan menggunakan O2 bebas untuk untuk respirasinya




*                Akar Kaktus
Akar Kaktus akan memanjang untuk mencari sumber mata air di daerah gersang, dan memperlebar penyerapan air dalam tanah kemudian air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya
         


 PENGERTIAN ADAPTASI
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.

A.  Pengertian Adaptasi Morfologi                                                            
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya, mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar.
Adaptasi Morfologi pada hewan:
1)     Paruh burung elang

 Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging.

2)    Paruh burung pipit
Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu untuk memecah biji-bijian.





3)     Burung pelikan  

Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.

4)    Burung pelatuk 
Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.

5)    Burung kolibri 
Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.


6)    Kaki burung kakatua 
Kaki burung kakatua untuk memanjat. Selain itu, untuk juga memegang makanan.
7)    Kaki pada burung elang
Kaki pada burung elang, ukurannya pendek,cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.
8)    Burung pipit
Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger dan tiga kaki ke depan satu ke belakang untuk berjalan dan hinggap.






9)    Kaki itik 
Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.
10) Paruh Bebek

Paruh Bebek bentuknya seperti sekop untuk mencari ikan di tanah berlumpur / berair paruh ini juga dimiliki oleh burung Flaminggo
11)  belalang
Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit,misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.
12)  lalat
Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.

13)  nyamuk

Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
14)  kupu-kupu
Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu.
15)  Beruang kutub
Beruang kutub memiliki kulit dan bulu yang tebal untuk menahan dingin
16)  Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang, adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama

17)  Burung Nuri
Burung Nuri memiliki paruh yang pendek namun kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji -bijian. 
18)  Kelinci gurun
Kelinci gurun mempunyai telinga yang besar untuk mendinginkan tubuhnya. Karena pada saat darah kelinci tersebut mengalir melewati telinga maka darah akan melepaskan panas keselilingnya.
19)  Katak gurun
Katak gurun memiliki kaki bertanduk yang berguna untuk menggali lubang hingga 3 meter. Lubang ini digunakan untuk melindungi dirinya dari panas terik gurun.


Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan:

*                      Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya :
1.    Kaktus
Kaktus mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas, untuk mencapai tempat yang jauh yang mengandung air.
2.    Pohon kurma
Pohon kurma memiliki daun kecil berbentuk duri untuk mengurangi penguapan. Batang sukulen yang kaya akan air. Lapisan kutikula tebal untuk mengurangi penguapan. Berakar
serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral di dalam tanah. Kloroplas hanya pada bagian tepi sel, bagian tengah berisi air . terdapat empulur, kotreks dan epidermis yang tebal. Tipe stomata parasitik.


    Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya :
1.    TERATAI
Teratai tempat hidupnya di air, tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis, bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah, selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air
2.    ECENG GONDOK
Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air, agar dapat mengapug tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons

 

             Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya :
1.    Lumut :
Tubuhnya tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya, tetapi mempunyai bagian yang menyerupai akar (rizoid), batang, dan daun, yang berfungsi untuk melekatkan tubuh pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam-garam mineral. 
2.    Tumbuhan Paku :
pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliki sorus disebut daun steril. Daun ini hanya mengandung klorofil dan banyak dimanfaatkan untuk proses fotosintesis.

B. Adaptasi Fisiologi
          Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap keadaan lingkungannya. Adaptasi ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata. Karena pada adaptasi fisiologi menyangkut tentang fungsi organ-organ bagian dalam tubuh makhluk hidup dengan lingkungannya.

Contoh adaptasi Fisiologi pada Manusia :

*                      sel darah merah
Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen. 
*                      Mengeluarkan keringat ketika kepanasan
 Saat kita mengeluarkan keringat ketika kepanasan. Dengan keluarnya keringat, tubuh akan dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh kita
*                      Jantung para atlet
Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
*                      Mata manusia
Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.
*                      Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine.


Contoh adaptasi Fisiologi pada Hewan :

*                      Kucing
Kucing, apabila hewan ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan direndahkan supaya kadar kehilangan air di dalam badan berkurang.
*                      Sapi
Hewan ruminansia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
*                      Musang
 Musang juga beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya daripada musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya
*                      Usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivor
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor (pemakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivor.
*                      Teredo navalis
Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
*                       Burung hantu
Burung hantu memiliki penglihatan yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di malam hari
*                      Anjing laut
Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas tubuh tetap tertahan.
*                       Ikan 
Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urin. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung.

Contoh adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan :

*                      Semak azela di Jepang
Semak azela di Jepang, Ilalang, Pohon Akasia, dan dapat mengeluarkan zat yang bersifat racun bagi hewan herbivora. Oleh karena itu, hewan herbivora jadi enggan untuk mendekat, apalagi memakannya. Namun, ternyata zat racun itu juga berdampak pada terhambatnya pertumbuhan, bahkan kematian pada tumbuhan lain yang ada di sekitarnya
*                      Pohon Mahoni
Pohon Mahoni juga menghasilkan zat racun, tujuan Pohon Mahoni mengeluarkan zat racun adalah untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain dalam hal memperoleh Nutrisi dari dalam tanah. Selain itu, dengan tersedianya ruang yang cukup, Pohon Mahoni akan tumbuh lebih cepat dan baik.
*                      Bunga Bromelia Merah
Bunga Bromelia Merah dan beberapa jenis Anggrek mampu menarik perhatian serangga penghisap madu, terutama lebah. Bunga ini menghasilkan aroma yang dapat menarik serangga untuk mendekatinya. Aroma bunga merupakan sinyal bagi serangga untuk menentukan bunga yang memiliki kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat serangga menghisap nektar bunga, banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ketika mengunjungi bunga lain, serbuk sari akan jatuh pada kepala putik. Saat itulah penyerbukan terjadi.

C. Adaptasi Tingkah Laku :
    Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku.

Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan :

*                      Bunglon
Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
*                      Paus
Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
*                      Cumi-cumi
 
Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
*                      Kalajengking
Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
*                      Cicak
Cicak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cicak mengelabuhi musuhnya dengan cara memutuskan ekornya. Kejadian ini dinamakn autotomi. Jika seekor cicak dikejar pemangsa,ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak-gerak tersebut. Kesempatan itulah yang digunakan cicak untuk menghindarkan diri dari kejaran predator.
*                      Siput
Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.
*                      beruang hitam
Pada musum dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka. Untuk dapat bertahan maka beberapa hewan, misalnya tikus, landak, beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang di musim dingin. Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah guru yang sangat panas dan pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu yang yaitu melakkukan estivasi yaitu tidur panjang di musim kemarau, supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun. Misalnya pada kadal, katak, keong, dan lain-lain.
*                      Rayap
Rayap yang baru menetas suka menjilati dubur induknya (rayap dewasa) untuk mendapatkan bakteri Flagellata yang dapat mencerna kayu, tanpa flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang masuk ke dalam tubuhnya. Rayap secara periodik melakukan aktivitas ganti kulit dan meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap akan memakan kulit yang mengelupas untuk memasukkan kembali flagellata ke dalam usus pencernaannya.
*                      Ikan buntal
 Ikan buntal akan mengembangkan badannya bila merasa terancam
*                          Trenggiling akan menggulung tubuhnya seperti bola bila terancam


Adaptasi Tingkah Laku pada tumbuhan :

*                tumbuhan putri malu
tumbuhan putri malu menguncup daunnya jika disentuh sehingga tampak seperti layu dan tidak enak dimakan, tujuannya untuk mengelabuhi pemangsa yaitu hewan herbivora.
*                bunga pukul empat
bunga pukul empat pada siang hari layu saat pagi dan sore mekar, karena dipicu oleh perubahan suhu. Perubahan suhu dipicu oleh perubahan intensitas cahaya sehingga disebut fotonasti.
*                pohon jati
Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya. pohon jati menggugurkan daunya pada musim kemarau karena pada musim kemarau pohon jati lebih cepat mengalami dehidrasi/kekeringan jadi ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi penguapan atau disebut meranggas
*                Jahe
 Jahe mematikan sementara bagian tubuhnya yang ada di atas permukaan tanah untuk mengurangi penguapan pada musim panas. 
*                Petai cina
Tumbuhan polong-polongan (lamtoro/petai cina) Dalam kondisi gelap tekanan turgoro pada tangkai daun menurun sehingga daun menjadi layu. Gerakan itu dipicu oleh keadaan gelap
*                Cambah
 Cambah akan tumbuh menuju arah sinar matahari, karena dipengaruhi oleh rangsang cahaya dan termasuk gerak  fototropisme positif
*                Bakteri Aerob 
Bakteri Aerob ( Kemotaksis - bergerak karena kandungan kimia ). Bakteri Aerob akan bergerak menuju daerah yg mengandung banyak O², dan menggunakan O2 bebas untuk untuk respirasinya
*                Akar Kaktus
Akar Kaktus akan memanjang untuk mencari sumber mata air di daerah gersang, dan memperlebar penyerapan air dalam tanah kemudian air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya